Senin, 14 November 2011

BAB II - METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI



METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI
Definisi metodologi pengembangan sistemakuntansi menurut Mulyadi bahwa “ Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui oleh analisis sistem dalam mengembangkan sistem informasi”.
Tujuan dari pengembangan system akuntansi
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi :
  1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
  2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
  3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (Reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
  4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Tahapan-tahapan dalam Pengembangan Sistem Akuntansi
Tahapan-tahapan dalam Pengembangan Sistem Akuntansi menurut Mulyadi :
Pengembangan Sistem Akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap sebagai berikut :
  1. Analisis Sistem : Analisis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya terdiri dari :
    1. Analisis Pendahuluan : Analisis sistem mengumpulkan informasi untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya.
    2. Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem : Untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan dilaksanakan oleh analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.
    3. Pelaksanaan Analisis Sistem : Didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Contoh langkah yang dilakukan oleh analis sistem dalam melaksanakan analisis sistem adalah :
·         Analisis Laporan yang Dihasilkan Sistem Sekarang
·         Menganalisis Transaksi
·         Mempelajari Catatan Pertama
·         Mempelajari Catatan Terakhir
2.      Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem : Merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi yang berisi temuan-temuan yang diperoleh oleh analis sistem dalam analisis sistem. Isi Laporan Hasil Analisis Sistem meliputi :
1.      Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem.
2.      Daftar masalah besar yang ditemukan analis sistem.
3.      Surat pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai informasi.
4.      Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama melakukan analisis sistem.
5.      Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sistem akuntansi yang baru, atau pengubahan sistem yang sekarang digunakan oleh perusahaan. Proyeksi ini mencakup kelaikan dilanjutkannya tahap-tahap berikutnya pengembangan sistem akuntansi.
6.      Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut.
Sumber Informasi dalam Analisis Sistem :
·         Sistem Akuntansi yang sekarang digunakan
Manfaat utama dilakukannya analisis terhadap sistem akuntansi yang lama :
1.      Efektifitas Sistem Akuntansi Yang Sekarang Digunakan.
2.      Ide Rancangan.
3.      Identifikasi Sumber Daya.
4.      Pengetahuan Konversi.
5.      Titik awal yang sama dalam menuju ke Perubahan Baru.
·         Sumber Intern Yang lain
Terdiri dari :
1.      Orang
2.      Pekerjaan Tulis Menulis
3.      Hubungan
·         Sumber Luar
Teknik Pengumpulan Informasi dalam Analisis Sistem :
·         Wawancara
·         Kuesioner
·         Metode Analisis Kelompok
·         Pengamatan, dan
·         Pengambilan sampel dan pengumpulan dokumen.
  1. Desain Sistem : Proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Terdiri dari :
    1. Desain sistem secara garis besar
    2. Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar
    3. Evaluasi Sistem
    4. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar
    5. Desain Sistem Secara Sistem
    6. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci.
  2. Implementasi Sistem : Pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian sistem, dan pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang dirancang menjadi dapat dilaksanakan secara operasional. Terdiri dari :
    1. Persiapan Implementasi Sistem
    2. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
    3. Konversi Sistem, Terdapat 4 Pilihan :
      1. Konversi Langsung : Implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan pemakaian sistem yang lama.
      2. Konversi Paralel : Implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian sistem yang lama selama jangka waktu tertentu.
      3. Konversi Modular : Implementasi sistem baru per bagian sistem (Per Modul).
      4. Konversi Phase In : Implementasi sistem baru per unit organisasi (per cabang).
Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.
Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan.
Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:
  • Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka
  • Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak
  • Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya
  • Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji
  • Mengimplementasikan sistem baru
  • Menyiapkan dokumentasi berkualitas


Sumber:
http://mohamadprawignyo.blogspot.com/2007/11/metodologi-pengembangan-sistem.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Analis_sistem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar